SUKRON SUJEPRET
Peran :
1. Bagas
2. Zanetta
3. Nunna
4. Adik Zanetta
5. Mama Zanetta
6. Mama Bagas
7. Ketua Pramugari
8. Tim PMI
9. Pembaca Prolog dan reporter
Bandara Halim Perdana Kusuma, titik pertama
dua insan bertemu. Seorang pramugari bernama Zanetta dan seorang pilot bernama
Bagas. Deadline pagi itu membuat mereka tergesa-gesa dan kebingungan.
Zanetta :
Aduuh!!! Ini scrafnya kq gak rapi-rapi sih! (sambil menggeret tas kopernya)
Nunna :
eh, kamu berhenti dulu! Biar aku rapiin sini!
Zanetta :
iyaa, cepetan! Jam 7 udah mau take off
nih…
Nunna : ini udah kok, ayuk!
Bagas :
(datang dari belakang sambil melihat jam) harus take off jam 07.05 nih!
Karena Bagas tergesa-gesa berjalan, Bagaspun
menabrak Zanet.
Bagas dan Zanetta : aduh!!!
Bagas :
Maaf, Saya buru-buru. (sambil pergi)
Zanetta :
(hanya terdiam,
karena kaget)
Nunna :
Wah gila deh. Dia cowok yang penuh karisma banget. Sumpah super perfect.
(Terkagum-kagum)
Zanetta : ih biasa aj dech. Itu kan pilot kita.
Akhirnya, pukul 07.05 WIB pesawat pun lepas landas dari Bandara Halim Perdana
Kusuma ke Bandara Juanda di Surabaya. Merekapun tiba pukul 08.05 WIB. Saat
keluar dari pesawat, mereka bertemu kembali.
Bagas :
Maaf, nama kamu siapa?
Zanetta :
Zanet. Zanetta Marsya Winda.
Bagas :
Ow,. Maaf soal tadi pagi, saya harus cepat-cepat menuju pesawat.
Zanetta :
Oh gpp koq. Aku tadi juga terburu-buru. Siapa nama kamu?
Bagas :
Bagas. Bagaskara Elang Mahayudha. Hmm,. Boleh minta nomor kamu gak?
Zanetta :
Boleh, ini kartu nama saya. Permisi saya pergi dulu. (Pergi)
Pertemuan itu membuat
mereka semakin dekat. Sebulan setelah
berkomunikasi dan saling mengenal, mereka memutuskan untuk bertunangan. Di
tempat yang sama saat bertemu, Bagas memberikan cincin tanda cintanya kepada
Zanetta.
Bagas :
Net, izinkan aku menjaga dan membahagiakanmu hingga akhir hidupku dan
menjadi seperti apa yang kau inginkan.
Zanetta :
Hehe,. Kamu ngomong apaan sich. Becanda ya?
Bagas :
Aku serius, net. Mau gak jadi pendamping hidupku?
(mengeluarkan kotak
cincin)
Zanetta :
Bagas. (terkejut). Mau gk ya,. (tersenyum lalu menganggukkan
kepala)
Bagas :
Terima Kasih net. Aku pasangkan cincinnya ke jari kamu, ya. Aku tak kan
mengecewakanmu.
Zanetta : Ehmm, jangan, kan belum ada ikatan yang sah. Aku percaya sama kamu kq.
Lima
bulan kemudian mereka mendapat tugas yang sama untuk penerbangan perdana
Pesawat Rasia.
K Pramugari : Hallo Zanet, dua hari lagi kamu mendapat tugas untuk menjadi
pramugari
pada penerbangan perdana Pesawat Sukron Sujepret.
Zanetta : Benarkah bu? Bukankah itu pesawat yang didatangkan dari
Rusia dan
memiliki penumpang terhormat?
K Pramugari : Oleh karena itu saya memilih pramugari terbaik dan pilotnya adalah
Bagaskara elang Mahayudha.
Zanetta : Baik bu, nanti saya sampaikan kepada Pak Bagas.
Ke-esokan
harinya.
Zanetta : Bagas, kemarin Ibu kepala telpon. Kita akan bertugas di
penerbangan yang sama, di penerbanagn perdana
pesawat Sukhoi Superjet.
Bagas :
Hmm,. Mendingan kamu jangan ikut. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa
menuju
pernikahan kita.
Zanetta : kenapa gas? Kan ada kamu.
Bagas :
Jangan Zanet! Tolong, ini permintaan terakhirku. Tolong jangan kau ikut
penerbangan.
Zanetta : Ya.. ya.. baiklah. Aku menuruti kamu.
Bagas :
Terima kasih Zanet .
Setelah
percakapan itu, mereka pulang ke rumah masing-masing.
Hari
keberangkatan di rumah Bagas.
Bagas :
Zanet, apa barang-barangku sudah siap?
Zanetta : sudah Bagas, sudah ada di depan. Ayo kita berangkat ke
Bandara! Aku akan
menunggumu di rumah. Ingat, 5 hari lagi
kau akan jadi suamiku.
Bagas :
Iya Zanet sayang
Zanetta : Apa? (tersenyum)
Bagas :
Aku pasti akan pulang. Oh ya, saat aku kembali nanti aku ingin kamarku nanti serba
putih.
Zanetta : ha? Kan gak bagus,
masak gak ada motifnya.
Bagas : Gpp, bagus kq.
Melambangkan kedamaian, hehe.. (berlalu dan menyanyikan
lagu Lyla)
Zanetta : Bagas, kamu nyanyi apa sich? (sewot)
Bagas :
Ha?? Apa?? Oh cuma nyanyi kan Za.
Zanetta : Udah! Jangan dilanjutin! Aku gak suka lagu itu.
Bagas : Za, kamu jaga diri
baik-baik ya selama aku pergi. Di sana aku akan selalu merindukanmu.
Zanetta : Iy, ya. Ayo ke
depan, kamu sudah ditunggu loh. (beranjak pergi)
Bagas : Zanet!
Zanetta : Apa?
Bagas : I love you.
Zanetta : I love you too. Udah
ah, ayo ke depan!
Di
rumah Zanetta, setelah Bagas berangkat.
Zanetta : Kenapa perasaanku tak enak ya? (mondar mandir)
Adik Zanetta : Kak, undangannya udah aku sebar. (membawa kota berisi cincin
pernikahan
Zanetta dan Bagas)
Zanetta : Iya dek, terima kasih. Kenapa perasaanku gak enak ya dek?
Adik Zanetta : Kakak Kangen ya?? Sabar,. Besok juga pulang.
Zanetta : Ini bukan kangen dek. Ini takut, khawatir.
Adik Zanetta : Ya udah. Kakak berdoa aja untuk keselamatan Kak Bagas. Ini cincin
kalian.
Adek tinggal dulu ya.
Zanetta : Iya dek.
Zanetta
berdiri lalu membuka kota itu. Tak sengaja cincin Bagas terlempar jatuh.
Zanetta : Ya Allah, pertanda apa ini? (memeluk erat cincin itu)
Ke-esokan
paginya Zanetta menonton televise. Tak sengaja ia mendapati berita duka.
Reporter :
Selamat Siang Pemirsa.
Kembali lagi dengan saya Annisa Ratna
dalam Acara Matrix News.
Baru
saja kami mendapat laporan bahwa Pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami
kecelakaan di Daerah Gunung Salak. Seluruh awak pesawat diduga tidak ada yang
selamat melihat medan tempat jatunya pesawat. Bagaskara Elang Mahayudha yang
menjadi pilot dari pesawat tersebut sampai saat ini belum ditemukan. Tim SAR
menyatakan bahwa kemungkinan besar seluruh awak pesawat tidak ada yang selamat.
Demikian info dari kami. Perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan 1 jam
lagi dari sekarang.
Selamat Siang.
Zanetta : Astaghfirullah (teriak)
Mama dan Adik Zanetta : Zanetta. Kenapa ya Allah (menangkap
tubuh Zanetta)
Akhirnya
ke-esokan harinya Zanetta menuju rumah Bagas. Zanetta langsung memeluk Ibu
Bagas yang telah semalaman menangis.
Zanetta : Ma, sabar ya. Ternyata Bagas benar-benar menepati
janjinya untuk pulang
hari ini. Tapi, dalam keadaan tak bernyawa
(menangis)
Mama Za : Sabar nak. Ini sudah kuasa Tuhan (memeluk Zanetta)
Zanetta : Ma, 3 hari lagi hari yang paling bahagiaku. Telah
kusiapkan seluruh jiwa
ragaku untuk hari itu.
Adik Zanetta : Sudahlah kak,. Ini semua cobaan dari Tuhan. Do’akan semoga Kak
Bagas
tenang di sana.
Zanetta : Mana bisa aku lalui hariku tanpa dia. Cincin ini bukti
aku telah menyatu
dengannya.
Adik Zanetta : Kakak pasti bisa. Hanya saja kakak belum terbiasa. Kak Bagas
juga akan
sedih kalau lihat kakak begini terus. Dia
pasti gak suka lihat kakak sedih.
Suasana
masih larut dalam duka. Kemudian datanglah Tim PMI.
Tim PMI : Selamat Pagi. Kami dari Tim PMI. Apakah benar ini
kediaman Bapak
Bagaskara Elang Mahayudha?
Mama Za : iyya benar. Ada apa ya?
Tim PMI : Sebelumnya kami mohon maaf. Kami pastikan pilot Bagaskara
Elang
Mahayudha sudah tiada. Kami hanya menemukan
cincin ini yang
didalamnya bertuliskan nama Zanetta dan kartu
identitas.
Zanetta : Innalillahi … (menerima cincin dan menangis)
Tim PMI : Kami turut berduka atas kepergian Bapak Bagas. Semoga
anda sekeluarga
diberikan ketabahan.
Mama Za : Amien,. Terima kasih.
Tim PMI : Permisi kami mohon pamit.
Mama Za : Iyya,. Terima kasih atas kabarnya.
Kini
kediaman Bagas ramai para pelayat.
Nunna : Zanetta. Sabar ya. Ini semua
cobaan dari Tuhan. (memeluk Zanetta)
Zanetta : Iya .. (lemas)
Nunna :
Ini ada surat untukmu. Bagas memberikan ini kepadaku sebelum
penerbangan.
Zanetta : Mana? (menerima surat dan membukanya)
Setelah
usai membaca surat terakhir dari Bagas, Zanetta terus menangis. Dia tak kuasa
menerima semua ini. Sungguh berat rasanya kehilangan orang disayanginya.
Satu
Bulan sudah Bagas meninggalkan semua kenangan bersama Zanetta. Tapi Zanetta
masih tak sanggup melupakan semua itu. Dia tidak tahu, apakah ada Bagas kedua untuknya?.
Untuk mama, dan
seluruh keluargaku, khususnya calon istriku, Zanetta. Aku berharap surat ini
bisa mewakili kepulanganku. Malam – malam sebelumnya aku telah merasakan
waktuku semakin dekat. Aku bermimpi telah dibukakan pintu oleh makhluk –
makhluk bercahaya dengan begitu berkilau. Oleh karena itu aku memintamu tidak
ikut dalam penerbangan ini.
Maafkan aku Zanetta. Aku tidak bisa
menemanimu hingga kau tua, dan menjadi ayah dari anak-anakmu. Aku telah
memunculkan kesedihanmu kembali kehilangan laki – laki yang kau sayang, seperti
ayahmu dulu. Terima kasih telah menjadi calon istri yang terbaik untukku.
Terima kasih kau telah mencintaiku selama sisa hidupku dank au telah jadikan
aku serpihan penuh ukir yang indah dan abadi.
Seperti yang pernah ku utarakan padamu. You
will be the last for me. I Love You.
Bagas
0 komentar:
Posting Komentar