Minggu, 19 Mei 2013

Tugas Akhir Mata pelajaran Seni Budaya Kelas XII MAN Kota Kediri 3-LUKISAN KACA

CARA MEMBUAT LUKISAN KACA

Group IV-Lukisan Kaca-The Owl
Foto: Mita Y.R.

Tugas akhir Semester II tahun ini untuk mata pelajaran seni budaya, menambah pengalaman kami. Kami diminta untuk mengumpulkan sebuah lukisan kaca. Tugas ini, dikerjakan berkelompok, asyik banget, bisa mengerjakan bersama. Senda gurau, kekompakan, kecerewetan, campur aduk dalam pengerjaan tugas ini, hitung-hitung sebagai kegiatan yang pantas untuk dikenang. Maklum… udah kelas XII. 

Well, penulis akan berbagi dikit bagaimana melukis di kaca. Ilmu ini kami dapat dari guru seni budaya kami, Bapak Nurhadi. Setidaknya, penulis akan bercerita tentang apa yang telah dipraktekkan dan pengetahuan yang telah kami dapat.

Dalam lukisan kaca outliner, berperan sangat penting. Ibaratnya, outliner ini sebagai benteng atau pembatas agar cat tidak bercampur. Jadi prinsipnya, kita harus membuat gambar yang garis-garisnya menutup sempurna, jika tidak maka cat akan mengalir ke tempat yang tidak kita inginkan. Jika pembaca melihat contoh lukisan kaca yang sebenarnya, Insya Allah, pembaca akan lebih paham. Jangan khawatir, penulis akan melampirkan contoh lukisan kacanya koq, termasuk hasil karya kelompok kami. Hehe.

Ada beberapa macam outliner yang dapat kita gunakan yang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
  • Glassdeco
Glassdeco dijual dibeberapa took alat tulis. Glassdeco dikemas seperti odol yang berukuran kecil dan telah tersedia dalam berbagai warna. Harganya, + Rp 10.000,00. Bisa dikatakan, glassdeco paling praktis karena kita tinggal pakai. Warna aslinya seperti susu, jika warna merah, bearti warnanya seperti susu strawberi, dsb. Namun, jika sudah kering, warnanya berubah menjadi transparant.
  • Lem besi
Penulis belum pernah memraktekkannya langsung. Namun jika dilihat dari sifat lem besi itu sendiri, lem besi akan menjadi outliner yang kuat. Kita harus lebih berhati-hati dalam menggunakannya, karena lem besi akan sangat sulit dibersihkan jika terkena tangan. Haraganya pun hampir sama dengan glassdeco. Kita dapat memilih warna jika menggunakan glassdeco namun tidak bila menggunakan lembesi, karena hanya tersedia satu warna yaitu, hitam.  
  • Clay
Anda mempunyai tepung kadaluwarsa? Clay bisa jadi solusinya. Hhe. Kerajinan clay sudah cukup populer, namun kali ini clay tidak dibuat bunga hiasan atau miniature melainkan untuk outliner. Tepung yang bisa digunakan, bisa tepung apa saja, namun menurut guru kami, tepung terigu paling siph.
·         Bahan : tepung terigu yang sudah disaring, lem kayu, pewarna sesuai keinginan, air, dan pengawet (bisa berupa asam benzoat).
·         Cara : Air dan lem dicampurkan dengan perbandingan 1:1 . Setelah itu diaduk dan dikocok, dikocoknya bisa di dalam botol. Kemudian ditambahkan tepung sedikit demi sedikit sampai adonan menyerupai odol. Jika sudah, baru ditambahkan pewarna dan pengawet. Boleh pakai pewarna tekstil koq, kan ada tulisannya “DILARANG DIMAKAN”, kalau belum ada, bisa ditambahkan. Hhe. Anda bisa memasukkan adonan clay yang telah siap ke dalam plastik segitiga atau botol yang mempunyai tutup kerucut.
Setelah outliner yang berasal dari clay dipanaskan atau dikeringkan, clay akan mengempis /penyet/limpes. Hal ini akan mengurangi keindahan dalam lukisan, dan kemungkinan cat akan mudah merembes.

  • Lem kayu (inovasi penulis, hhe)
Berawal dari gak tega lihat teman keliling-keliling 7 putaran untuk nyari glassdeco hitam tapi tidak ada. Hampir toko-toko alat tulis se-Kediri diputarinya.
Setelah melihat sifat dari glassdeco milik teman, ternyata glassdeco mirip dengan lem kayu. Alhasil, terbesit dalam pikiran saya untuk menggunakan lem kayu sebagai outliner alias pengganti glassdeco. Cara: Lem kayu diambil secukupnya, lalu diaduk hingga lembut. Setelah itu ditambahkan pewarna, saat itu saya menggunakan cat tembok hitam. Warna lem mirip glassdeco yang belum kering. Lalu dimasukkan ke dalam plastik segitiga, sebelumnya saya melakukan percobaan dengan melukis di atas pigora bekas dan berhasil. Barulah saya terapkan pada lukisan kaca kami. Hasilnya pun bisa dibilang hampir tidak kelihatan bedanya dengan glassdeco. Alhamdulillah. Hhe. 


Cara membuat lukisan kaca:
1.      Disarankan untuk membuat pola di kertas sebelum melukis di atas kaca.
2.      Kertas diletakkan di bawah kaca, jadi kita menggunakan teknik mengeblat atau njiplak. Hhe. Barulah outliner digambar sesuai pola. Jika ada kesalahan ketika membuat outliner, dapat dikerik menggunakan silet setelah kering. Ingat, hati-hati ya,...
3.      Lukisan kaca akan dilihat berlawanan dari arah kita menggambar. So,.. jika lukisannya ada tulisannya maka harus dibalik, sehingga dapat dibaca secara normal jika dilihat hasilnya nanti.
4.      Jika semua outlinernya sudah selesai dibuat, sekarang waktunya mengecat. Eits, mengecatnya….menunggu outlinernya kering ya… Alangkah baiknya sebelum mengecat, kita sudah mempunyai gambaran mengenai warna dari lukisan kita sehingga dapat diwarnai dengan cepat dan lebih efisien. Kita dapat menggunakan cat minyak atau cat tembok. Cat tetap dicairkan ya.
5.      Gradasi dalam lukisan kaca memerlukan ketrampilan yang cukup. Beranilah mencoba, pasti bisa koq. Warna yang akan digradasi lebih baik sudah siap ya. Kita harus cepat dalam melakukan gradasi warna dan berhati-hati.
6.      Mewarnainya sudah selesai? Alhamdulillah,.  Tinggal dikasih frame dech.

CONTOH LUKISAN KACA:

Lukisan Kaca-Bunga-Group III
Foto: Mita Y.R. 

Lukisan Kaca-Marine-Group II
Foto: Mita Y.R. 




Lukisan Kaca-Bunga-Group I
Foto: Mita Y.R. 

Lukisan Kaca-Bebek-Group V
Foto: Mita Y.R. 
Lukisan Kaca-The Owl-Group IV
Foto: Mita Y.R. 

Semoga bermanfaat….

Eits coment yang membangun dibutuhkan luw….


Read More

Tanggal berapa hari ini?


Halaman

Translate

followers..